Selamat Datang Di Blog KRISANTUS M. KWEN

Jumat, 11 Desember 2015

PERGANTIAN KETUA SEKOLAH TINGGI PASTORAL REINHA LARANTUKA

  Mgr Frans Kopong Kung Pr: Belajar pada Tuan Ma dan kekayaan tradisi                        Ketua YAPERTHEL :  Pemimpin diuji lewat kinerja kerja
                



 Foto: dari kiri ke kanan: Sr.Rosalini CIJ, Sr.Elvarina CIJ, Sr.Carola CIJ, Bapak Uskup Mgr. Frans Kopong Kung Pr, Kakan Kemenag Kab. Flores Timur Petrus Pedo Beke, S.Ag, Sr. Romualda CIJ, Sr. Hilaria CIJ, Rm.Dr Georgius Lolan Pr, Sr Cacilia CIJ.

  
Hampir bersamaan dan tidak terpaut jauh waktunya, telah dilaksanakan pergantian dua pucuk pimpinan di lingkungan Yayasan Pergurun Tinggi Hendricus Leven (YAPERTHEL) di Larantuka - Flores Timur. Pertama, pergantian dan serah terima jabatan ketua YAPERTHEL, dari ketua lama, Benedikta Y. Kebingin, S.Pd.,Lic (Suster Ivonny CIJ) kepada ketua baru, Bulet Maria Laetisia, S.Pd. (Suster Rosalini CIJ), yang berlangsung di Aula STP Reinha Larantuka (24/11/2015). Kedua, serah terima jabatan ketua STP Reinha Larantuka di Aula STP Reinha Larantuka (5/12/2015), dari ketua lama, Maria Goreti Leto Weking, S. Fil. M.Th.(Suster Elvarina CIJ) kepada Hermina Bhoki, S. Fil. M.Pd. (Suster Carola CIJ)


Foto: Ketua YAPERTHEL, Sr. Rosalini CIJ


Pergantian ketua STP Reinha Larantuka dihadiri Yang Mulia Uskup Larantuka, Frans Kopong Kung Pr. juga selaku Dewan Pembina Yayasan YAPERTHEL, Kepala Kantor Kementerian Agama RI Kabupaten Flores Timur Petrus Pedo Beke S. Ag, Kepala Seksi Pendidikan Agama Katolik, Martinus Tupen Payon, S.Ag. ketua YAPERTHEL, Suster Rosalini CIJ, Sekretaris YAPERTHEL, Sofia Peridi Babe, M. Pd (Suster Caecilia CIJ), dosen dan moderator sebagai saksi rohani, yakni Romo Dr. Georgius Lolan, Pr. 

Dalam surat keputusan ketua YAPERTHEL dibacakan bahwa pergantian kepemimpinan di STP Reinha Larantuka itu, mengingat adanya regulasi baru pemerintah terhadap jabatan akademik seorang ketua sekolah. Hal tersebut tidak dapat dipenuhi oleh ketua sekolah yang lama karena beliau adalah seorang PNS aktif, yang tidak dapat diproses untuk memperoleh jabatan akademik.
                                                                                         
Mengutip Thomas Gordon, dalam bukunya ‘menjadi pemimpin efektif’, ketua YAPERTHEL dalam awal sambutannya memberi tips kepada ketua sekolah yang baru. katanya, “Menjadi pemimpin jaman ini bukanlah pekerjaan yang sederhana, ketika seseorang menjadi pemimpin dia tidak otomatis menjadi pemimpin”. 

Lanjut suster Rosalini CIJ, seorang pemimpin akan berhadapan dengan type orang yang dia pimpin.  Ada type orang yang segera menerima dan loyal, ada yang samar-samar dan secara terang menolak, ada yang takut, ada yang terbuka, ada yang tertutup, adapula yang senang melapor dan senang mengawasi dari jauh. 


Jika suster ketua YAPERTHEL mengutip Thomas Gordon, menurutnya - bukan berarti dia hendak menakuti seorang pemimpin, melainkan mereka yang menerima kepemimpinan itu - dimana saja akan bertemu dengan sesamanya. Penuh optimis, ketua yayasan ini memastikan kepada suster Carola CIJ, bahwa dia akan bertemu saudara-saudara yang baik dan loyal. Kepada semua sivitas akademika STP Reinha Larantuka, suster Rosalini CIJ mengingatkan tugas STP ke depan, bukan hanya melayani sesama tetapi Tuhan sendiri. “Terimalah dia sebagai pribadi, bekerjasamalah saling menghormati mendukung untuk mengembangkan STP ini sebagai pendidik. Bekerja sama untuk mendidik calon katekis dan agen pastoral yang akan diutus” himbau ketua yayasan.
        foto: Ketua baru (Sr. Carola CIJ) mengangkat sumpah jabatan dihadapan romo dan saksi


Bapak Uskup dalam sambutannya, dalam serah terima ketua sekolah mengingatkan kembali sivitas akademik STP Reinha Larantuka, supaya senantiasa mengingat dan menghidupi spiritualitas yang menjadi pelindung sekolah ini, "Sekolah ini hadir di kota Larantuka, bukan satu kebetulan dan rekayasa pihak manapun. Sekolah ini adalah hadiah dari lima abad Tuan Ma. Yakni, Saat Gereja lokal merayakan lima abad itu artinya suatu mujizat”, terang Mgr. Frans Kopong Kung Pr.


Civitas STP Reinha Larantuka, dihimbau Bapak Uskup agar memiliki pengetahuan dan pemahaman tradisi Gereja lokal, tradisi rohani, tradisi tradisonal Gerela lokal tempat STP ini lahir. Karena menurut Bapak Uskup, Gereja lokal memiliki kekayaan yang luar biasa dari tradisi Tuan Ma. Tradisi ini telah mempengaruhi formasi kehidupan Gereja lokal. 


Sebagai pemimpin Gereja Lokal, Mgr Frans Kopong Kung Pr, menghimbai kepada semua keluarga besar STP Reinha Larantuka, agar memaknai sejarah tradisi Gereja lokal secara mendalam. Menurut Bapak Uskup, "Guru utama kita adalah Yesus Kristus. Guru besar ini tidak punya sekolah yang megah, tidak punyai fasilitas, tapi tiga tahun Ia menyiapkan orang-orang yang semuanya adalah para nelayan". Dalam kaitan dengan pelayanan pastoral di STP Reinha Larantuka, Bapak Uskup menggarisbawahi, "Pendidikan bagi kita adalah pengalaman ada bersama Dia belajar bersama Dia dibentuk oleh Dia sebagai tokoh utama”, terang Bapak Uskup Larantuka.


Masa kepemimpinan Sr Carola CIJ adalah 2015-2019. YAPERTHEL yang dikelolah oleh para suster Conggregatio Imitation Jesu atau CIJ – meliputi tiga perguruan tinggi, yakni Sekolah Tinggi Pastoral (STP) Reinha Larantuka, Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka (IKTL), Universitas Terbuka (UT) Pokja Waibalun - Flores Timur (KMK).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar