Selamat Datang Di Blog KRISANTUS M. KWEN

Rabu, 23 Desember 2015

ASISTENSI NATAL 2015 MAHASISWA STP REINHA LARANTUKA


“Pergilah sesungguhnya Aku mengutus kamu”

 “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan pemilik tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu...” (Luk 10:1-12). Dalam menjawab perintah Yesus tersebut STP Reinha mempersiapkan 70 mahasiswa dalam karya pastoral paroki.



Foto: Kelompok I asistensi Natal 2015 menuju paroki Maria La Salette, Lato di pantai utara Flores Timur


Visi STP Reinha Larantuka adalah mempersiapkan tenaga pastoral yang beriman, mandiri, profesional dan profetis. Untuk mewujudkan arah pastoral tersebut, lembaga menyelenggarakan program pengembangan kepribadian para mahasiswanya melalui bidang pastoral parokial. Aplikasi kegiatan tersebut dijabarkan oleh Biro Kerohanian dalam program live ini melalui asistensi Natal.


 foto: sebelum ke paroki tempat asistensi, mereka berdoa dihadapan Bunda Reinha 


Pada Natal 2015 ini, STP Reinha Larantuka melalui biro kerohanian, mengutus 70 mahasiswa STP Reinha Larantuka ke 5 paroki. Dua paroki di kepulauan (Adonara dan Solor) dan tiga paroki di pulau Flores. Masing-masing Paroki tersebut yaitu Paroki St. Tarsisius Koli Sagu di Kecamatan Adonara, Paroki St. Mikael Kalike di Kecamatan Solor Selatan, Paroki St. Lodovikus Waiklibang di kecamatan Tanjung Bunga, Paroki St Yosep Riangkemie di kecamatan Ile Mandiri, dan Paroki Sta Maria La Salette di Kecamatan Titehena.





Foto: Dengan penuh sukacita, mereka akan menempuh lebih kurang satu jam perjalanan menuju tempat asistensi Natal 2015


Anak-anak Bunda Reinha ini selama sepekan dalam masa Natal 2015 (22-27 Desember 2015) akan terlibat bersama umat paroki masing-masing. Mereka akan menyambut dan merayakan Natal di tengah-tengah umat. Mereka berasal dari umat dan akan kembali kepada umat. Mereka adalah milik Gereja. Dan Gereja di paroki-paroki tempat asistensi, akan terlibat membentuk panggilan mereka.


“Kegiatan Live in melalui asistensi Natal ini diharapkan membentuk karaktek dan kepribadian mahasiswa STP Reinha Larantuka. Mereka makin mengenal, memahami dan akhirnya mencintai karya panggilan mereka. Kelak mereka bukan hanya sebagai guru agama saja melainkan petugas pastoral. Bahkan mereka pun boleh belajar bersama umat karena toh mereka akan di utus di tengah-tengah umat kelak” demikian harapan suster Theodora CIJ sebagai Ketua Biro kerohanian STP Reinha Larantuka. (KMK).


Jumat, 11 Desember 2015

PERGANTIAN KETUA SEKOLAH TINGGI PASTORAL REINHA LARANTUKA

  Mgr Frans Kopong Kung Pr: Belajar pada Tuan Ma dan kekayaan tradisi                        Ketua YAPERTHEL :  Pemimpin diuji lewat kinerja kerja
                



 Foto: dari kiri ke kanan: Sr.Rosalini CIJ, Sr.Elvarina CIJ, Sr.Carola CIJ, Bapak Uskup Mgr. Frans Kopong Kung Pr, Kakan Kemenag Kab. Flores Timur Petrus Pedo Beke, S.Ag, Sr. Romualda CIJ, Sr. Hilaria CIJ, Rm.Dr Georgius Lolan Pr, Sr Cacilia CIJ.

  
Hampir bersamaan dan tidak terpaut jauh waktunya, telah dilaksanakan pergantian dua pucuk pimpinan di lingkungan Yayasan Pergurun Tinggi Hendricus Leven (YAPERTHEL) di Larantuka - Flores Timur. Pertama, pergantian dan serah terima jabatan ketua YAPERTHEL, dari ketua lama, Benedikta Y. Kebingin, S.Pd.,Lic (Suster Ivonny CIJ) kepada ketua baru, Bulet Maria Laetisia, S.Pd. (Suster Rosalini CIJ), yang berlangsung di Aula STP Reinha Larantuka (24/11/2015). Kedua, serah terima jabatan ketua STP Reinha Larantuka di Aula STP Reinha Larantuka (5/12/2015), dari ketua lama, Maria Goreti Leto Weking, S. Fil. M.Th.(Suster Elvarina CIJ) kepada Hermina Bhoki, S. Fil. M.Pd. (Suster Carola CIJ)


Foto: Ketua YAPERTHEL, Sr. Rosalini CIJ


Pergantian ketua STP Reinha Larantuka dihadiri Yang Mulia Uskup Larantuka, Frans Kopong Kung Pr. juga selaku Dewan Pembina Yayasan YAPERTHEL, Kepala Kantor Kementerian Agama RI Kabupaten Flores Timur Petrus Pedo Beke S. Ag, Kepala Seksi Pendidikan Agama Katolik, Martinus Tupen Payon, S.Ag. ketua YAPERTHEL, Suster Rosalini CIJ, Sekretaris YAPERTHEL, Sofia Peridi Babe, M. Pd (Suster Caecilia CIJ), dosen dan moderator sebagai saksi rohani, yakni Romo Dr. Georgius Lolan, Pr. 

Dalam surat keputusan ketua YAPERTHEL dibacakan bahwa pergantian kepemimpinan di STP Reinha Larantuka itu, mengingat adanya regulasi baru pemerintah terhadap jabatan akademik seorang ketua sekolah. Hal tersebut tidak dapat dipenuhi oleh ketua sekolah yang lama karena beliau adalah seorang PNS aktif, yang tidak dapat diproses untuk memperoleh jabatan akademik.
                                                                                         
Mengutip Thomas Gordon, dalam bukunya ‘menjadi pemimpin efektif’, ketua YAPERTHEL dalam awal sambutannya memberi tips kepada ketua sekolah yang baru. katanya, “Menjadi pemimpin jaman ini bukanlah pekerjaan yang sederhana, ketika seseorang menjadi pemimpin dia tidak otomatis menjadi pemimpin”. 

Lanjut suster Rosalini CIJ, seorang pemimpin akan berhadapan dengan type orang yang dia pimpin.  Ada type orang yang segera menerima dan loyal, ada yang samar-samar dan secara terang menolak, ada yang takut, ada yang terbuka, ada yang tertutup, adapula yang senang melapor dan senang mengawasi dari jauh. 


Jika suster ketua YAPERTHEL mengutip Thomas Gordon, menurutnya - bukan berarti dia hendak menakuti seorang pemimpin, melainkan mereka yang menerima kepemimpinan itu - dimana saja akan bertemu dengan sesamanya. Penuh optimis, ketua yayasan ini memastikan kepada suster Carola CIJ, bahwa dia akan bertemu saudara-saudara yang baik dan loyal. Kepada semua sivitas akademika STP Reinha Larantuka, suster Rosalini CIJ mengingatkan tugas STP ke depan, bukan hanya melayani sesama tetapi Tuhan sendiri. “Terimalah dia sebagai pribadi, bekerjasamalah saling menghormati mendukung untuk mengembangkan STP ini sebagai pendidik. Bekerja sama untuk mendidik calon katekis dan agen pastoral yang akan diutus” himbau ketua yayasan.
        foto: Ketua baru (Sr. Carola CIJ) mengangkat sumpah jabatan dihadapan romo dan saksi


Bapak Uskup dalam sambutannya, dalam serah terima ketua sekolah mengingatkan kembali sivitas akademik STP Reinha Larantuka, supaya senantiasa mengingat dan menghidupi spiritualitas yang menjadi pelindung sekolah ini, "Sekolah ini hadir di kota Larantuka, bukan satu kebetulan dan rekayasa pihak manapun. Sekolah ini adalah hadiah dari lima abad Tuan Ma. Yakni, Saat Gereja lokal merayakan lima abad itu artinya suatu mujizat”, terang Mgr. Frans Kopong Kung Pr.


Civitas STP Reinha Larantuka, dihimbau Bapak Uskup agar memiliki pengetahuan dan pemahaman tradisi Gereja lokal, tradisi rohani, tradisi tradisonal Gerela lokal tempat STP ini lahir. Karena menurut Bapak Uskup, Gereja lokal memiliki kekayaan yang luar biasa dari tradisi Tuan Ma. Tradisi ini telah mempengaruhi formasi kehidupan Gereja lokal. 


Sebagai pemimpin Gereja Lokal, Mgr Frans Kopong Kung Pr, menghimbai kepada semua keluarga besar STP Reinha Larantuka, agar memaknai sejarah tradisi Gereja lokal secara mendalam. Menurut Bapak Uskup, "Guru utama kita adalah Yesus Kristus. Guru besar ini tidak punya sekolah yang megah, tidak punyai fasilitas, tapi tiga tahun Ia menyiapkan orang-orang yang semuanya adalah para nelayan". Dalam kaitan dengan pelayanan pastoral di STP Reinha Larantuka, Bapak Uskup menggarisbawahi, "Pendidikan bagi kita adalah pengalaman ada bersama Dia belajar bersama Dia dibentuk oleh Dia sebagai tokoh utama”, terang Bapak Uskup Larantuka.


Masa kepemimpinan Sr Carola CIJ adalah 2015-2019. YAPERTHEL yang dikelolah oleh para suster Conggregatio Imitation Jesu atau CIJ – meliputi tiga perguruan tinggi, yakni Sekolah Tinggi Pastoral (STP) Reinha Larantuka, Institut Keguruan dan Teknologi Larantuka (IKTL), Universitas Terbuka (UT) Pokja Waibalun - Flores Timur (KMK).


Rabu, 02 Desember 2015

WISUDA SARJANA AGAMA STP REINHA LARANTUKA



Sekretaris Direktur Bimas Katolik Kementerian Agama RI, Drs, Agustinus Tungga Gempa, MA: Agen Pastoral membawa solusi – bukan problem

141 mahasiswa Sekolah Tinggi Pastoral (STP) Reinha Larantuka telah menyelesaikan masa belajar mereka di tahun akademik 2014/2015. Wisuda sebagai proses pelantikan kelulusan para mahasiswa tersebut telah dilaksanakan di Gedung ‘Multi event orang muda Katolik Keuskupan Larantuka’ (16/11/2015. Mereka yang diwisuda adalah angkatan ke IV, sejak Sekolah Tinggi Pastoral Reinha Larantuka diresmikan, bertepatan dengan perayaan 5 abad kehadiran ‘Tuan Ma’ di kota Reinha-Larantuka, 7 Oktober 2010.


Foto: (dari kiri ke kanan)Wakil Ketua DPRD Lembata Paulus Makarius Dolu S. Fil, Kabid Pendakat Kanwil kemenag NTT, Drs. Dominikus Djata, Msi, Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Hendricus Leven Suster Ivonny CIJ, Bupati Flores Timur Yosep Lagadoni Herin, Uskup Larantuka Mgr. Frans Kopong Kung, Sekretaris Dirjen Bimas Katolik Drs, Agustinus Tungga Gempa, MA, Ketua STP Reinha Larantuka Maria Goreti Leto Weking, S. Fil, M.Th. (Suster Elvarina CIJ, dan Kakan Kemenag Kabupaten Flores Timur Petrus Pedo Beke, S. Ag.


Kader Gereja yang Handal
Sekretaris Direktur Jenderal Bimas Katolik Kementerian Agama Katolik RI, Drs, Agustinus Tungga Gempa, MA dalam sambutannya di hari wisuda tersebut mengingatkan wisudawan-wisudawati akan peran mereka sebagai agen pastoral. Mereka diharapkan menjadi kader Gereja yang handal di Keuskupan Larantuka. Menurut Sekretaris Dirjen Bimas Katolik ini, bahwa gelar kader Gereja menunjukkan konsekuensi bahwa mereka yang diwisuda hari itu, paling tahu tentang agama, “Anda adalah orang baik, anda mampu membimbing umat, anda diharap menjadi suri teladan” . Keberhasilan sebuah komitmen itu, lebih lanjut menurut Pak Agus, demikian beliau disapa,  harus ada “Pembuktian diri anda di tengah keluarga, Gereja dan masyarakat. Itulah yang menentukan identitas dirimu sebagai seorang sarjana... anda menjadi solusi bukan problem  di tengah masyarakat, anda adalah tenaga terdepan kehidupan berbangsa dan negara, tingkatkan kepekaan anda terhadap keadilan sosial, solidaritas dan semangat sosial" demikian himbau sekretaris Dirjen Bimas Katolik.


Menjadi Rasul di tengah Umat
Bapak Uskup Larantuka dalam sambutannya dihadapan para wisudawan-wisudawati, mengungkapkan rasa gembiranya karena memperoleh 141 sarjana agama yang baru, sebagai agen pastoral. Sebagai Gembala Umat, Mgr. Frans Kopong Kung menegaskan kepada para wisudawan-wisudawati agar menyambut momentum ini dengan nada syukur pada Tuhan, “Jangan pernah cemas, gelisa, kwatir karena tidak ada sarjana agama yang menganggur. Kamu sungguh-sungguh  berbakti sebagai Rasul, Katekis  di tengah umat”. Penegasan ini menandai sekaligus menggarisbawahi akan program penggembalaan Bapa Uskup Larantuka pada tahun 2015 ini, yakni tahun program ‘Agen Pastoral’. Karena itu Mgr Frans Kopong Kung mengajak mereka untuk bergabung dengan agen pastoral yang sudah ada, “Jadilah katekis yang melayani umat dan sesama”, tandas  Bapa Uskup. Senada dengan Bapak Uskup, ketua Yayasan Perguruan Tinggi Hendricus Leven, Sr. Ivony, CIJ, mengingatkan wisudawan-wisudawati untuk terus menggali spirit panggilan mereka sebagai katekis dalam tugas-tugas mereka di kemudian hari. Suster Ivon demikian beliau disapa, menghimbau wisudawan-wisudawati untuk mendalami  mengetahuan dan pemahaman yang tidak terlepas dari kadar pendalaman iman, melalui mata kuliah pendidikan yang menantang setiap pribadi untuk mempertanggungjawabkan imannya sebagaimana ditegaskan (ensiklik) Paus Yohanes Paulus II dalam fides et Ratio. Sebagai agen pastoral yang baru, mereka diminta untuk selalu membangun semangat rekan kerja, “Kalian akan membentuk suatu kolegialitas baru, sebuah keluarga baru yang dibangun dengan semangat ketaatan”  himbau suster Ivon penuh optimis.


Kita siap bersaing!
Pada kesempatan yang istimewa itu, Bapak Bupati Flores Timur, Yosep Lagadoni Herin, S.Sos dalam sambutannya, atas nama Pemerintah kabupaten Flores Timur dan Lembata mengucapkan selamat dan profisiat kepada para wisudawan dan wisudawati sarjana agama. Pemerintah daerah, demikian bapak bupati, menyambut baik  persiapan yang sudah dilakukan oleh civitas STP Reinha Larantuka. Hal demikian menurut Bupati Yosni, sebagaimana beliau biasa disapa, menunjukkan bahwa STP Reinha Larantuka sudah berhasil menyelenggrakan proses pendidikan, “Masyarakatlah yang akan menilai bahwa STP ini tidak kalah kualitasnya dengan perguruan tinggi agama lainnya”. STP Reinha Larantuka, menurut Bupati telah turut terlibat dalam pembanguna di daerah ini, “Atas nama penerintah kabupaten Flores Timur  dan Kabupaten Lembata mengucapkan trima kasih dan Apresiasi yang tinggi kepada STP Reinha Larantuka, atas kontribusinya dalam memajukan dan mencerdaskan kehidupan bangsa khususnya putra dan putri lewotanah ini untuk melanjutkan pendidikan tinggi khususnya pendidikan di bidang agama Katolik” demikian tegas Yosni Herin (kmk).