Selamat Datang Di Blog KRISANTUS M. KWEN

Kamis, 29 Oktober 2015

PNS DAN MASA DEPAN GENERASI INDONESIA?



                      Intrepreneurship menjadi selogan untuk mengembangkan semua potensi!



INDONESIA itu surga di bumi. Tidak kurang Grup musik terkenal Indonesia Era 70-an Koes Plus dalam syair kolam susu, bahwa di Negeri Pancasila ini, tongkat kayu dan batu jadi tanaman- tiada badai tiada topan- ikan dan udang menghampiri dirimu. Ini lirik lagu inspiratif menantang generasi Indonesia alih teknologi! Anugerah sudah di depan mata, tinggal setiap orang mendayagunakan semua peluang dan kesempatan yang ada!

Fenomena di depan mata Indonesia adalah hari-hari ini masih banyak generasi Indonesia meletakkan masa depan mereka untuk menjadi PNS!  Sekian banyak generasi muda berduyun-duyun mendaftar menjadi CPNS. Cita-cita mulia ini bahkan dijadikan lahan bisnis oleh oknum calo di seputar aparat negara. Menteri PAN-RB, Yuddy Christiadi (kompas com 31/7/2015), mengatakan ada ribuan CPND yang ditipu.

Apakah PNS menjadi satu-satunya peluang pekerjaan? Tentu saja tidak! Menjadi PNS itu baik dan benar karena mengambil bagian dalam membangun bangsa dan negara sebagai aparatur negara dalam berbagai bidang pekerjaan. Namun ada sekian banyak pilihan untuk mengaktualisasikan masa depan. Tidak semua orang bisa diterima sebagai PNS karena kuota terbatas. Sementara di depan mata kita ada begitu banyak pilihan untuk mengaktualisasikan kemampuan dan tersedianya  kesempatan.

Ini Indonesia! Tongkat kayu dan batu jadi tanaman. Intrepreneurship menjadi selogan untuk mengembangkan semua potensimu ketika berhadapan dengan kesempatan. Turun ke laut, merambah di daratan adalah pilihan bisnis. Potensi-potensi di laut, peluang-peluang di darat yang merambah sekian pekerjaan adalah kesempatan.

satu anjuran, dalam 1Petrus 3:15 tertulis "Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu." Dan kita harus melakukannya dengan lemah lembut dan rasa hormat. Bila orang lain melihat kita hidup penuh kemenangan dalam pekerjaan kita maka kita akan memiliki kesempatan yang sangat efektif untuk bersaksi.




Minggu, 18 Oktober 2015

UJIAN NEGARA (UN) STP REINHA LARANTUKA 2015







Guru pendidikan agama Katolik
ikut membangun kemandirian  akhlak mulia bangsa



 UN dihadiri oleh Direktur Pendidikan Katolik RI dan Pengawas UN Pusat       

Sekolah Tinggi Pastoral (STP) Reinha Larantuka menyelenggarakan Ujian Negara (UN)Tahun 2015 pada tanggal 5 – 10  Oktober 2015. Acara pembukaan UN tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupater Flores Timur, Bapak Petrus Pedo Beke, S.Ag. Kehadiran kakan kemenag kab. Flores Flotim tersebut didampingi oleh Kepala seksi pendidikan agama Katolik kementerian agama Flores Timur, Bapak Martinus Tupen Payon, S.Ag. Acara pembukaan tersebut ditandai dengan penyerahan dokumen UN dari Kepala Kemenag kab Flores Timur dan diterima oleh Ketua Sekolah STP Reinha Larantuka, Maria Goreti Leto Weking, S.Fil. M. Th. (Sr. Elvarina CIJ).

Sebelum membuka UN secara resmi, Kakan Kemenag Flores Timur, mengingatkan kepada peserta UN, bahwa mereka nantinya adalah guru pendidikan Agama Katolik. Tugas guru pendidikan agama Katolik adalah ikut membangun bangsa dengan membangun kemandirian akhlak mulia peserta didik dan kemandirian kehidupan bangsa dan negara. Pak Pit, demikian Bapak Kakan Kemenag Flores Timur ini disapa, menegaskan peran Kemenag, “pemerintah melalui kementerian agama yang mengemban tugas pembangunan di bidang agama senantiasa juga terus berusaha meningkatkan mutu layanan pendidikan, dengan berbagai program. Fokus juga pada peningkatan profesionalitas guru dan dan tenaga kependidikan agama dan keagamaan” lanjutnya lagi bahwa pemerintah melalui kementerian agama senantiasa bermitra dengan lembaga pendidikan agama dan keagamaan. Salah satunya adalah STP Reinha Larantuka.



“Ujian Negara Mengukur Sejauh mana Kekuatan Wawasan dan tingkat aplikasi di medan tugas” 
Dalam sambutannya di acara pembukaan tersebut, Ketua STP Reinha Larantuka, menghimbau kepada mahasiswa peserta bahwa momentum UN adalah untuk mengukur, melihat, dan menilai sejauh mana kekuatan wawasan setelah mengenyam pendidikan dan secara teoritis akan dinilai melalui ujian ini. Sr. Elva, demikian Ketua STP Reinha Larantuka ini disapa mengharapkan agar mereka memperhatikan hal utama pasca UN bagi mereka yang lulus, yakni bagaimana seorang sarjana agama kelak wajib  menterjemahkan teori tersebut dalam tindakan konkrit di lapangan.

Pada hari kedua UN tersebut (6/10/2015), STP Reinha Larantuka menerima kunjungan Direktur Pendidikan Katolik RI, Fransisikus Endang, SH, MM. Dan bersama Bapak Direktur Pendidikan tersebut, hadir pula pengawas UN pusat dari staf Sekretaris Pimpinan pada Subbag, tata Usaha Direktorat Pendidikan Katolik, Ibu Irmina Noni Kurniastuti, S.Pd. Ibu Noni demikian dia disapa, mengawasi UN STP Reinha Larantuka sampai hari terakhir. 

Seluruh mahasiswa peserta UN yaitu 145 orang. Yakni peserta perempuan adalah 100 orang dan peserta laki-laki 45 orang. Adapun jumlah tersebut diklasifikasi dalam dua kelompok, yaitu kelompok mahasiswa reguler berjumlah 95 orang yang terdiri dari 23 laki-laki dan 72 perempuan. Sedangkan kelompok Dual Mode System 50 orang, yakni 22 laki-laki dan 28 perempuan.


,


Kamis, 01 Oktober 2015

INFO PENERBIT




Penerbit : Reinha Larantuka 
Judul     : Ibadat Jalan Salib
ISBN     : 978-602-98876-0-0



Gereja membantu umat untuk dapat menyelami misteri Allah yang menyelamatkan ini dengan memberikan dorongan kepada umat untuk melakukan tiga hal utama, yakni berdoa, memberi sedekah, dan berpuasa/bermati raga. Secara khusus, berkaitan dengan doa, umat diajak untuk merenungkan misteri Allah tersebut dalam rangkaian doa jalan salib. Jalan salib merupakan jalan penderitaan Yesus yang rela mati di Golgota untuk menebus dosa manusia.


Buku ibadat jalan salib ini merupakan sarana yang dapat membantu umat untuk merenungkan jalan salib Yesus, yang terarah kepada penghayatan buah-buah jalan salib Yesus dalam hidup umat setiap hari. Karena itu kami selalu mengajak semua kita, untuk sungguh-sungguh menjadikan jalan salib Tuhan sebagai kesempatan untuk melakukan “ret-ret agung”, kesempatan untuk berdoa, mendekatkan diri kepada Allah dan menjadi manusia baru.


Buku         : Ibadat Jalan Salib
Penulis      : Vicky Lemba
Penerbit     : Reinha Larantuka
Editor        : Michael Lemba & San Kwen
Nihil Obstat/Iprimatur: Rm. Dr. Gabriel Unto Da Silva Pr .,Vikjen
Cetak I       : 2011
Desain Cover/Layout : Wawan
Telp/Fax     : (0383) 22166
Email          : waibalunrenya@rocketmail.com