Selamat Datang Di Blog KRISANTUS M. KWEN

Minggu, 20 Agustus 2017

65 Tahun Paroki San Juan: Transformasi Nilai


Foto 1: Melepaskan sepasang merpati sebagai simbolisasi pembukaan HUT 65 Tahun Paroki San Juan Lebao tengah, Keuskupan Larantuka oleh pastor paroki dan wakil bupati Flores Timur

Agama sebagai salah satu institusi di dalam masyarakat ikut membentuk dan menentukan pranata sosial, selanjutnya terus membentuk elemen hidup bernegara. Negara, agama, dan adat adalah poros pembentuk hidup bersama. Hal tersebut disadari betul oleh wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli, SH ketika membuka acara 65 Tahun Paroki San Juan Lebao Tengah, Keuskupan Larantuka, Minggu (11/6/2017).

“Mari kita membangun pemerintah, adat, dan agama yang terhimpun dalam tujuh nagi. Ini suatu keistimewaan yang dimiliki paroki ini. Karena itu marilah kita berharap ketiga batu tungku ini sama kuat dan sama sejajar untuk bekerjasama dan sama-sama bekerja untuk memajukan wilayah kita ini”, demikian tandas bapak wakil bupati.

 Foto 2: Tarik tambang antarlingkungan. Salah satu mata lomba dalam mengisi 65 Tahun Paroki San Juan

Refleksi perayaan ini, demikian harap Agus Boli, generasi San Juan harus sanggup menjaga nilai; tinggalkan mentalitas judi, persatuan internal antar umat Katolik dan eksternal antar umat yang beragama lain di paroki San Juan, dan nilai regenerasi untuk tumbuhkan generasi muda sebagai aset yang kuat. Selanjutnya Agus Boli mengajak orang tua tujuh nagi mendorong masyarakat untuk mendukung program pemerintah dengan membangun hidup bersama sebagai umat dan masyarakat. 
“Bagi saya bukan sekedar lomba-lomba melainkan nilai yang harus hidup di tengah masyarakat dan umat kita, mari tumbuhkan nilai itu” pungkas Agus Boli.


Pada akhir sambutan, Payong Boli atas nama Bupati mengucapkan profisiat dan mendukung perayaan syukur ini. menurutnya, sebagai pemerintah akan selalu hadir dan sama-sama kerja untuk membangun bangsa dan Negara. Acara ini mengawali rangkaian kegiatan syukur dan kegiatan iman yang memuncak pada perayaan misa syukur yang bertepatan dengan HUT Paroki pada tanggal 24 Juni 2017.
Simbolisasi pembukaan acara syukur tersebut ditandai dengan pembukaan tirai logo 65 Tahun Paroki San Juan dan pelepasan sepasang burung merpati oleh Pasto Paroki San Juan, Romo Pascalis Hokeng, Pr dan wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli, disaksikan oleh Ketua DPP San Juan Frans Uje Fernandez, tokoh adat, tokoh umat dan ribuan umat yang hadir dalam acara pembukaan tersebut.


Salah satu ciri budaya yang melekat pada paroki San Juan Lebao Tengah, Keuskupan Larantuka adalah paroki ini memiliki kearifan budaya “Tujuh Nagi”atau “Tujuh Kampung”. Ke-7 Kampung ini meliputi nagi Gege, nagi Lebao, nagi kampung Tengah, nagi Riang Nyiur, nagi Tabali, nagi Kota Rowido, dan nagi Kota Sau. Setelah agama Katolik menetapkan wilayah administrasi di wilayah paroki ini, nama kampung juga ditetapkan menjadi nama lingkungan. Maka jadilah lingkungan Gege, Lingkungan Lebao, lingkungan Kampung Tengah, lingkungan Riang Nyiur, lingkungan Kota Rowido dan lingkungan Kota Sau.


Di saat perayaan  syukur 65 tahun ini, Paroki San Juan telah memekarkan 4 lingkungan baru, sehingga paroki ini memiliki 11 lingkungan. Walau demikian tidak menambah nomenklatur lingkungan baru, tetapi memakai kearifan 7 nagi, dan hanya memekarkan setiap lingkungan. Misalnya lingkungan Lebao II, lingkungan Kota Rowido I dan II, dan lingkungan Kota Sau II. Pusat kebudayaan kristiani di 7 Nagi ini menjadikan Kapela sebagai pusat konsentrasi dalam perayaan ritual adat dan perayaan liturgis.


Menariknya, pemerintah kabupaten Flores Timur di kecamatan Larantuka kota, tetap memperhatikan kearifan budaya setempat. Ketika memekarkan wilayah kelurahan, masih menggunakan akronim dari tujuh nama kampung ini. Kearifan ini masih disandingkan dan melekat ke dalam nama kelurahan. Misalnya Kelurahan SAROTARI Yaitu akronim dari nama kampong kota SAu, kampong kota ROwido, kampong TAbali, dan kampong RIang nyiur. Ketika dimekarkannya kelurahan Sarotari, tetap memakai nomenklatur Sarotari, yaitu kelurahan Sarotari Tengah dan Kelurahan Sarotari Timur. Sementara ketiga kampung yang lain; Gege, Lebao dan Kampung tengah membentuk kelurahan Puken Tobi wangi Bao.