Selamat Datang Di Blog KRISANTUS M. KWEN

Senin, 13 Maret 2017

OBITUARI: PATER NORBERT BETAN, SVD

Imam Untuk Orang-orang Kecil, Miskin, dan Tak Berdaya

Refleksi Program Peningkatan Hasil Bumi (PHB) 


Gbr 1. Misa Pencangan Program di Kantor BP Konga Kecamatan Titehena


Pagi itu menjelang siang pkl 10:00, hari Kamis, 7 April 2011, matahari mulai menampakkan sinar teriknya di persawahan Konga.  Namun itu tidak menyurutkan langkah kaki ratusan masyarakat petani tiga desa yaitu desa Konga, desa Kobasoma dan desa Lewolaga untuk berkumpul di Kantor Balai Peyuluhan Pertanian (BPP) Konga di Kecamatan Titehena, kabupaten Flores Timur-NTT.


Anak-anak, kaum muda dan orang dewasa menyatu di pusat Balai Penyuluhan Kecamatan Titehena. Tempatnya yang strategis di pinggir jalan Negara Larantuka-Maumere menambah kesan sebuah event akan berlangsung.


Gbr 2. Rakyat Petani menyatu mengikuti perayaan Misa dan Pembukaan pencanagan Program P2KN.


Dipadu dengan berjejernya umbul-umbul  di sepanjang jalan masuk ke Balap Penyuluhan dan beberapa baliho bertuliskan tema kegiatan melatari tempat pertemuan, menambah “ramai’ suasana pagi itu. Letak kantor Balai Penyuluhan pertanian di tengah areal  persawahan menambah pesona momentum agenda kerakyatan ini.


Hari itu tidak seperti biasanya yang mereka lakoni dalam keseharian hidupnya. Sehari-hari para petani bergumul dengan areal pematang sawah. Mereka juga tidak  sedang memadati Balai Penyuluhan untuk mendengarkan penyuluhan dari petugas penyuluh pertanian kecamatan atau mendengarkan sosialisasi program pertanian dari petugas kabupaten, melainkan mereka berduyun-duyun datang untuk menghadiri perayaan iman dalam misa bagi petani persawahan Konga.


Para petani datang membawa hasil bumi mereka untuk dipersembahkan kepada Tuhannya dan membawa bibit-bibit padi unggul untuk diberkati dalam perayaan misa tersebut.



Gbr 3. Penyemprotan OBUKI cair untuk merangsang pertumbuhan padi. berdiri dari kanan, Kadis Pertanian, Camat Titehena, Pendampng ahli P2KN, Pater Norbert, dan Kepala desa Lewolaga kecamatan Titehena.


Serempak hari itu juga sesudah perayaan misa syukur, para petani mengikuti “Pembukaan Program Peningkatan Hasil Bumi (PHB) Flobamora di Persawahan Konga dan aplikasi pupuk Organik Obuki”.


Kegiatan bagi Petani persawahan Konga tersebut merupakan kerjasama antara PT Dragon Computer, PADMA Indonesia dan P2KN (Program Peningkatan dan Kemakmuran Negeri) Bersama Dinas Pertanian Kabupaten Flores Timur dan Kantor Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Flores Timur.  Lahan persawahan yang dianimasi adalah 150 Ha dengan target pendampingan kepada 305 pemilik lahan persawahan. Waktu program yakni sejak persiapan, penanaman dan masa panen.


Acara Peluncuran Program PHB hari itu dibuka secara resmi oleh Bupati Flores Timur yang diwakili oleh Kepada Dinas Pertanian Flores Timur, Ir Antonius Wukak Sogen dan didukung penuh oleh kehadiran pimpinan dan staf penyuluh Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Flores. 


Kegiatan tersebut merupakan concern PADMA Indonesia untuk masyarakat petani sawah di Konga. Secara terencana telah dilaksanakan kerjasama pendahuluan yang diawali dengan Komunikasi informal dan formal kepada Dinas Pertanian dan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan kabupaten. Koordinasi selanjutnya dilakukan di tingkat staf BPP Konga.

Gbr 4. Sosialisasi program P2KN bersama kepala desa Kobasoma di hadapan Poktan dan Gapoktan desa Kobasoma.


Kemudian Tim yang terdiri dari Direktur PADMA Indonesia dan staf, Penyuluh ahli Organik dari PT OBUKI Jakarta berturut-turut melakukan sosialisasi program PHB Flobamora kepada Gabungan Kelompok Pertanian (Gapoktan) di desa Konga (31 Maret 2011), Kobasoma (1 April 2011), dan desa Lewolaga, 3 April 2011. Sosialisasi Program tersebut difasilitasi oleh kepala desa setempat.

Program peningkatan hasil bumi melalui P2KN di Flores Timur tersebut dilanjutkan di Persawahan Adonara Barat. Tujuan program pendampingan di sana adalah pendampingan bantuan aplikasi pupuk Organik ke Petani Binaan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Flores Timur.

PROFIL PERJUANGAN SANG IMAM!

Tokoh dibalik peristiwa hari itu adalah Pater Norbert Betan SVD sang penggagas Program PHB Flobamora. Dia adalah anggota serikat Sabda Allah, Societas Verbi Divini (SVD). Sebagai seorang biarawan Katolik, anggota SVD provinsi Jawa dan pendiri Lembaga PADMA Indonesia.  


Apakah peristiwa iman di tengah persawahan Konga itu adalah prosesi liturgi Katolik atau dalam pembukaan program itu hanya sebuah acara protekoler? Jawabannya serempak sebuah pertanyaan mendahuluinya, sebetulnya siapakah profil seorang Norbert Betan, SVD!


Ibarat menyusun sebuah puzzle di tengah rangkaian puzzle, sejak ditahbiskan menjadi imam Katolik pada 25 Juni 1983 sampai ia menghembuskan napas terakhirnya-dipanggil Sang Khalik, 21 Januari 2017 pkl 19.20 WIB. Norbert Betan, Putra Waibalun telah memulai satu langka kecil di tengah langkah-langkah lanjutan dirinya menyusun puzzle hidupnya yang utuh. 


Sebuah langkah di sekian langkah besarnya pernah ia tapaki juga di sini di sudut Flores Timur tanah kelahirannya. Sang imam Tuhan ini telah melihat, mendengar  dan merasakan menyaksikan, mengidentifikasi peluang serempak tantangan komunitas rakyat petani untuk menghidupi ekonomi rumah tangga keluarga, ekonomi masyarakat Flores Timur sebagai NTT tentunya.


Keberpihakkan kepada rakyat kecil ini ibarat sebuah gerbong di antara rangkaian gerbong yang ditarik oleh  lokomotif spirit perjuangan almarhum, yang di setiap stasiun kehidupannya mengantar para penumpang ke tempat tujuan mereka. Hal mana di setiap gerbong itu, seorang Norbert hanya pastikan semua penumpangnya terlayani, selamat dan bahagia.


Berpulangnya Pater Norbert Betan, SVD seorang Pastor Tarekat Serikat Sabda Allah seakan menghentak para penggiat kemanusiaan dan pencinta Lingkungan Hidup. Pembelaannya terhadap Korban persekongkolan‘drama penyaliban’ Fabianus Tibo, Cs dan perjuangannya terhadap korban Gempa di Ace serta komitmennya terhadap korban-korban kemanusiaan lainnya menghentakkan semua orang. Seperti Sabda Yesus, Pater Norbert memang telah pergi, namun gerakkan kemanusiaannya telah mengobarkan “api” ke dalam bara hati para pejuang kemanusiaan.  


Menurut saya ada tiga kekuatan refleksi aksi Pater Norbert Betan SVD di persawahan Konga dan persawahan Adonara Barat. Pertama, Norbert Putera Waibalun ini sangat memahami ada tiga kekuatan besar sebagai penyokong pembangunan bangsa ini, yakni Negara-Rakyat-Pemilik Modal. Atau dalam bahasa SAGKI 2005 sebagai tiga poros yang menentukan keadaban publik, yakni Badan Publik, Pasar dan komunitas. Yang mana ketiganya adalah arena utama kegiatan dan relasi kita sebagai warga negara dan secara bersama-sama menyangga tatanan kehidupan berbangsa. Pater melihat harus ada gerakan dari “bawah” menganiamasi petani. Karena yang membutuhkan akses informasi dan akses program adalah para petani  yang harus terus ditopang oleh para pihak penentu kebijakan yakni pemerintah Flores Timur yang peduli terhadap program pemberdayaan rakyat, disamping para pemilik modal yang memiliki hati untuk rakyat kecil, kaum petani.


Untuk itulah seorang Norbert berhasil menyatukan dan memfasilitasi perjumpaan para badan publik antara pemerintah dan para pemilik pasar modal yang concern dengan kesejahteraan Rakyat. Karena makna ini jauh lebih dari sekedar di mana dan kapan kegiatan itu terjadi. Hanya soal kebetulan berlangsung di Flores Timur. Keberhasilannya adalah kesanggupannya mempertemukan Negara-Pemilik Modan dan Rakyat sebagai muara kesejahteraan itu sendiri. Mereka berjuang bersama menegakkan nilai-nilai keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan. Pater telah menarik gerbong keberpihakan pemangku kebijakan publik untuk menepati janji kemerdekaan Negara ini, dengan mendorong kesejahteraan rakyatnya.


Untuk menapaki langkah pelayanan pastoral tersebut, ia didukung penuh oleh Konggregasi Sabda Allah (SVD). Berbekal Motto Tahbisan imamatnya, "Tuhan Memerlukannya" (Luk 19:31), Norbert juga diutus tarekat untuk menegaskan komitmen di jalur on going formation, studi lanjut ke Filipina untuk kursus di Asian Religious Formation Institute (ARFI) Antipolo (1992-1993), dan mengikuti studi Program Doktoral Catholic Theological Union (CTU) di Chicago Amerika Serikat (1997-2000).


Kedua, berjuang sampai batas terakhir hidup. Concern kepada keadilan dan kebenaran adalah soal aksi bukan retorika. Dia membutuhkan langkah bukan menonton. Ketika bersama orang miskin pater tergerak untuk menolong dan ‘berada’ bersama, ketika berada bersama rakyat dan umat pinggiran, seorang Norbert Betan memikirkan dan menggerakkan sistim. Pater anggota serikat Sabda Allah ini memikirkan, merancang dan terlibat menggerakkan. Itu dibuktikannya dalam berbagai lembaga pelayanan yang dipercayakan oleh tarekatnya, SVD Propinsi Jawa. 


Motivasi melayani rakyat kecil, miskin dan tertindas adalah cita-cita teguh sang imam Allah ini. Hal itu diketahui sejak ia mendirikan Lembaga PADMA Indonesia. Bersama rekan-rekannya ia mendirikan sebuah lembaga otonom yang berfungsi sebagai sebuah badan hukum untuk membantu orang-orang kecil yang cukup banyak kali mengalami ketidakadlan dalam hidup mereka. Pendirian lembaga ini disebabkan oleh adanya banyak pengalaman ketidakadilan yang menimpa orang-orang kecil, miskin, dan tak berdaya di daerah-daerah.


Ia dipercayakan melayani umat Allah di Paroki dan Lembaga-lembaga Nasional dan Internasional meliputi paroki: St Petrus Sorong, Papua (Th 83-85), Paroki St Maria Palangkaraya (Th 85-88), Paroki Kristus Raja Pangko (Th 86-88), Paroki Ave Maria Kalimantan Selatan (Th 88-90, Paroki KatedralnKeluarga Kudus Banjarmasin, Paroki St.Alfonsus Rodriques Pademangan Jakarta Utara (Th 93-97). Norbert dipercayakan berbakti di Lembaga Komsos Sorong Papua Barat (Th 84-85), PSE Keuskupan Banjarmasin (Th 89-92), Sekretaris Komisi Keadilan dan perdamaian KWI (2001-2005), Komisi Justice, Peace and Integrity of Creation (JPIC Propinsi Jawa (Th. 2000 - ), Direktur PADMA (Th 2002 - ).Konferensi WaliGereja Indonesia, dan berbagai lembaga Nasional dan Internasional.


Untuk itulah Norbert, seperti Sang Sabda, gurunya. Ia siap disalah artikan atas perjuangannya oleh siapapun yang kemapanannya harus diganggu oleh seorang Norbert. Yang memang tidak pernah takut dengan siapapun yang telah mencederai kemanusiaan dan ciptaan-Nya. Moto tahbisannya telah ia hayati sepanjang hidupnya, “Tuhan memerlukannya” (Luk 19:31). Ia telah memulainya dan berjuang sampai tapal batas akhir perjuangan.


Ketiga, semua orang dipanggil untuk membangun dunia yang sesuai dengan kehendak Allah. Karena untuk itulah Norbert telah diciptakan. Dengan siapapun dan kapanpun ia membangun komunikasi dan komitmen. Pater Norbert Betan telah menembusi aneka perbedaan karena ras, agama, kebudayaan, sosial dan ekonomi. Ia bergaul dengan siapa saja yang berkehendak baik. Ia duduk bersama untuk mendengar, berdiri bersama untuk berjalan, dan mengubah bersama untuk keadilan, berdamaian dan keutuhan ciptaan-Nya. Sehingga diakhir refeksi 25 tahun Imamatnya, Norbert telah berucap: Bersyukurlah kepada Tuhan sebab Ia baik, kekal abadi kasih setia-Nya (Mzm118:1). Pater telah mendarma baktikan hidup untuk orang kecil yang disingkirkan, yang dianiaya, dan menjadi korban persekongkolan jahat.


Sungguh bukan berapa lama, tetapi betapa dalam memaknai sang Imam Tuhan, misionaris Sang Sabda, Norbert Betan, SVD. Terima kasih Om Tuang!