Selamat Datang Di Blog KRISANTUS M. KWEN

Minggu, 30 April 2017

TAHUN EKOLOGI DI KEUSKUPAN LARANTUKA: DARI KOTA MENUJU KAMPUNG


 FOTO: Komitmen Membangun  Kemitraan Ekologis: Pers (Flores Pos), Gereja Paroki Hokeng (Pater Yosep Koten Harut SVD, OMK Paroki, Aparat Desa Duang dan Kampus STP Reinha Larantuka (suster carola CIJ)


Sejak Uskup Larantuka melaunching Tahun Ekologi Tingkat Keuskupan di Kabupaten Lembata pada tanggal 23 Februari 2017, maka serempak di setiap paroki di seluruh wilayah keuskupan Larantuka menyambut ajakan pemimpin Gereja lokal tersebut secara menyeluruh. Pembukaan tahun Ekologi di Lembata dimulai dengan misa bersama antara unsur pemerintah dan umat di Paroki Beneaux Lewoleba, ibukota Kabupaten Lembata. Sesudah perayaan misa dilanjutkan dengan penanaman anakkan pohon pucuk merah di halaman gedung gereja Paroki yang dilakukan oleh Bapa Uskup, Penjabat Bupati dan tokoh-tokoh agama sebagai bagian dari kemitraan bersama yang diharapkan oleh Bapak Uskup Larantuka, Mgr Frans kopong Kung Pr.


FOTO2: Wawancara Pers dengan Bapak Uskup Larantuka Mgr Frans Kopong Kung Pr. seusai acara pembukaan Tahun Ekologi di Kabupaten Flores Timur.


Program ekologi tersebut secara eksplisit dijabarkan keuskupan Larantuka melalui tema APP Tahun 2017: Selamatkan Ibu Bumi! Selanjutnya di setiap KBG dalam setiap paroki di wilayah Keuskupan Larantuka diselenggarakan Katakese Orang Dewasa (KATORDE) selama 5 minggu berturut-turut dalam masa prapaskah. Bahan yang menjadi wahana sharing iman umat dalam perspektif ekologi tersebut telah dipersiapkan oleh Sekretariat Pastoral (Sekpas) Keuskupan Larantuka. Demikianpun dalam tema yang sama dipersiapkan pula untuk katekese di sekolah-sekolah.





Kemitraan Gereja-Pemerintah yang telah dimulai di Pulau lembata pun terus dilanjutkan di Kabupaten Flores Timur dalam wilayah Keuskupan Larantuka. Pada awal Maret 2017, telah dicanangkan kemitraan ekologi antara Gereja dan Pemerintah kabupaten Flores Timur di bukit Fatima, Sandominggo. Acara tersebut diawali dengan perayaan ekaristi dan selanjutnya penanaman bersama anakkan pohon di pelataran Bukit Fatima oleh Bapak Uskup, penjabat Bupati, dan berbagai tokoh pemerintah.

Yoseph Sani Betan, ketua DPRD Flores Timur secara tegas menunjukkan makna kemitraan hari itu sebagai bagian dari program yang strategis. Menurutnya, “Komitmen ini disikapi pemerintah dalam program dan anggaran. Senergi antara pemerintah dan Gereja perlu dilakukan secara sinergi untuk kepentingan bersama” tandas Nani Betan, sebagaimana ia disapa. Untuk mendukung sikap ini, beliau akan mengajak mitra pemerintah agar memayungi program tersebut dalam produk hukum, dalam peraturan daerah (Perda).



FOTO 3: Penanaman anakkan di pinggir kali Kampung Duang, Kec Wulanggitang.


Bapak Uskup dalam sambutannya mengharapkan agar pemerintahan yang baru nanti akan turut membangun kerjasama. Keuskupan akan siap membangun kerjasama untuk masyarakat Flores Timur. Mgr Frans Kopong Kung juga mengucapkan terima kasih  kepada para guru yang telah mewariskan generasi muda, anak-anak didik, putra putri dengan nilai. Himbauan Bapa Uskup, “Dimulai dengan mencintai lingkungan, kebersihan, gerakan cinta lingkungan hidup. Peran keluarga penting untuk mengembangkan” ujar Uskup Frans. Untuk mendukung program ini, harap pemimpin Gereja lokal ini agar disediakan kotak sampah di tiap-tiap rumah.

Estafet semangat Tahun ekologi ini terus bergulir. Paroki Santa Maria Ratu semesta Alam Hokeng pun telah menetapkan gerakan Tahun Ekologi Tahun 2017. Pencanangan Tahun Ekologi Tingkat Paroki telah ditetapkan dan diselenggarakan hari Minggu 19 Maret 2017. Kegiatan ini berlangsung di Stasi Duang atas kerjasama Paroki, Stasi, aparat desa, dan kampus STP Reinha Larantuka melalui agenda rekreasi ekologi. Pencanangan tersebut dilakukan dengan menanam pohon umur panjang di sepanjang kali dekat mata air di desa Duang, yang berjarak kurang lebih 600 meter dari kampung Duang. Kegiatan tersebut diawali dengan membangun komitmen bersama dan dicatat untuk ditindaklanjuti sebagai sebuah gerakan di KBG, Stasi dan di tingkat Paroki.


FOTO 4: Kali hidup yang mengalir sepanjang Tahun di desa Duang. Menyimpan Potensi Wisata yang belum disentuh untuk Ekowisata. Tantangan serentak Peluang.

Untuk membangun gerakan tersebut, maka Pater Yosep Koten Harut, SVD, yang biasa disapa Pater Yoskot, selaku tim pastor Paroki Hokeng meneguhkannya dalam berkat apostolisnya dihadapan kaum muda desa Duang dan para Mahasiswa STP Reinha Larantuka dan disaksikan oleh aparat pemerintah Desa, Ketua sekolah STP Reinha Larantuka dan tokoh Pers. Kegiatan tersebut diliput secara khusus oleh Radio pemerintah Daerah  (RPD) Flores Timur, yang dihadiri oleh staf RPD Flotim, Selfi Belang dan Wartawan Flores Pos, Wentho Aliando.


Kegiatan ini berlangsung dalam agenda weekend Kampus STP Reinha Larantuka tanggal 17-19 Maret 2017 di Paroki Santa Maria Ratu Semesta Alam Hokeng.  Weekend Kampus tersebut melibatkan 87 mahasiswa dan 7 pendamping mahasiswa. Adapun agenda yang dilaksanakan bersama umat di pusat Paroki Hokeng plus stasi Hokeng tersebut meliputi pastoral keluarga, pastoral sekolah, pastoral kaum muda, katekese ekologi, pastoral liturgi, dan rekreasi ekologi. 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar