Guru pendidikan agama Katolik
ikut membangun kemandirian akhlak mulia bangsa
UN dihadiri oleh Direktur Pendidikan Katolik RI dan Pengawas UN Pusat
Sekolah Tinggi Pastoral (STP) Reinha Larantuka menyelenggarakan Ujian Negara (UN)Tahun 2015 pada tanggal 5 – 10 Oktober 2015. Acara pembukaan UN tersebut dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupater Flores Timur, Bapak Petrus Pedo Beke, S.Ag. Kehadiran kakan kemenag kab. Flores Flotim tersebut didampingi oleh Kepala seksi pendidikan agama Katolik kementerian agama Flores Timur, Bapak Martinus Tupen Payon, S.Ag. Acara pembukaan tersebut ditandai dengan penyerahan dokumen UN dari Kepala Kemenag kab Flores Timur dan diterima oleh Ketua Sekolah STP Reinha Larantuka, Maria Goreti Leto Weking, S.Fil. M. Th. (Sr. Elvarina CIJ).
Sebelum membuka UN secara resmi, Kakan Kemenag Flores Timur, mengingatkan kepada peserta UN, bahwa mereka nantinya adalah guru pendidikan Agama Katolik. Tugas guru pendidikan agama Katolik adalah ikut membangun bangsa dengan membangun kemandirian akhlak mulia peserta didik dan kemandirian kehidupan bangsa dan negara. Pak Pit, demikian Bapak Kakan Kemenag Flores Timur ini disapa, menegaskan peran Kemenag, “pemerintah melalui kementerian agama yang mengemban tugas pembangunan di bidang agama senantiasa juga terus berusaha meningkatkan mutu layanan pendidikan, dengan berbagai program. Fokus juga pada peningkatan profesionalitas guru dan dan tenaga kependidikan agama dan keagamaan” lanjutnya lagi bahwa pemerintah melalui kementerian agama senantiasa bermitra dengan lembaga pendidikan agama dan keagamaan. Salah satunya adalah STP Reinha Larantuka.
“Ujian
Negara Mengukur Sejauh mana Kekuatan Wawasan dan tingkat aplikasi di medan
tugas”
Dalam
sambutannya di acara pembukaan tersebut, Ketua STP Reinha Larantuka, menghimbau kepada mahasiswa peserta bahwa momentum
UN adalah untuk mengukur, melihat, dan menilai sejauh mana kekuatan wawasan
setelah mengenyam pendidikan dan secara teoritis akan dinilai melalui ujian ini.
Sr. Elva, demikian Ketua STP Reinha Larantuka ini disapa mengharapkan agar mereka memperhatikan
hal utama pasca UN bagi mereka yang lulus, yakni bagaimana seorang sarjana
agama kelak wajib menterjemahkan teori
tersebut dalam tindakan konkrit di lapangan.
Pada
hari kedua UN tersebut (6/10/2015), STP Reinha Larantuka menerima kunjungan Direktur
Pendidikan Katolik RI, Fransisikus Endang, SH, MM. Dan bersama Bapak Direktur
Pendidikan tersebut, hadir pula pengawas UN pusat dari staf Sekretaris Pimpinan
pada Subbag, tata Usaha Direktorat Pendidikan Katolik, Ibu Irmina Noni
Kurniastuti, S.Pd. Ibu Noni demikian dia disapa, mengawasi UN STP Reinha
Larantuka sampai hari terakhir.
Seluruh
mahasiswa peserta UN yaitu 145 orang. Yakni peserta perempuan adalah 100 orang
dan peserta laki-laki 45 orang. Adapun jumlah tersebut diklasifikasi dalam dua
kelompok, yaitu kelompok mahasiswa reguler berjumlah 95 orang yang terdiri dari 23
laki-laki dan 72 perempuan. Sedangkan kelompok Dual Mode System 50 orang, yakni
22 laki-laki dan 28 perempuan.
,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar