PARTISIPASI
MASYARAKAT DALAM INVESTASI DAN PASAR MODAL
Sore
itu, sejak pukul 15.00 wit, Rabu, 16 Oktober 2016, publik pelaku ekonomi,
aparatur Negara, para pelajar, mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum tumpah
ruah di Gedung OMK Larantuka. Kapasitas gedung multi event hall dipadati oleh undangan dengan kapasitas kursi 500 orang
untuk menyaksikan dan mendengarkan langsung Seminar Nasional: PARTISIPASI
MASYARAKAT DALAM INVESTASI DAN PASAR MODAL. Di antara undangan tersebut juga hadir utusan dari Polres Flores Timur, utusan Kodim 1624 Larantuka, dan hadir pula Bapak Uskup Larantuka, Mgr.Frans Kopong Pr.
Gbr 1: Bpk Melchias Markus Mekeng
Seminar ini menghadirkan Ketua Komisi XI DPR RI, yang membidangi Keuangan, Perencanangan Pembangunan Nasional, Perbankan, dan Lembaga Keuangan Bukan Bank yaitu Bapak Melchias Markus Mekeng dan sedianya menghadirkan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Bapak Tito Sulistio namun mendadak berhalangan hadir karena tidak bisa meninggalkan Jakarta karena tugas tertentu. Kemudian yang menggantikan beliau juga pimpinan Bursa Efek Indonesia, yakni Direktur Pengembangan PT Bursa Efek, Bapak Hosea Nicky Hogan. Seminar ini dipandu oleh Bapak Petrus Pemang Liku, asisten III Setda Flotim. Sedianya seminar nasional ini dibuka oleh penjabat Bupati namun berhalangan hadir. Seluruh rangkaian seminar tersebut dipandu oleh master of ceremony (MC) Yosep Pati Tobi.
Seminar ini menghadirkan Ketua Komisi XI DPR RI, yang membidangi Keuangan, Perencanangan Pembangunan Nasional, Perbankan, dan Lembaga Keuangan Bukan Bank yaitu Bapak Melchias Markus Mekeng dan sedianya menghadirkan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Bapak Tito Sulistio namun mendadak berhalangan hadir karena tidak bisa meninggalkan Jakarta karena tugas tertentu. Kemudian yang menggantikan beliau juga pimpinan Bursa Efek Indonesia, yakni Direktur Pengembangan PT Bursa Efek, Bapak Hosea Nicky Hogan. Seminar ini dipandu oleh Bapak Petrus Pemang Liku, asisten III Setda Flotim. Sedianya seminar nasional ini dibuka oleh penjabat Bupati namun berhalangan hadir. Seluruh rangkaian seminar tersebut dipandu oleh master of ceremony (MC) Yosep Pati Tobi.
Ketua
Panitia, Krisantus M. Kwen dan sekretaris panitia, Vinsensius B. Toron menjabarkan dua tujuan seminar nasional
tersebut dalam press release undangan
yakni memperkenalkan kepada publik tentang pasar modal dan pasar keuangannya serta
melibatkan partisipasi masyarakat dalam investasi keuangan. Mengingat
fenomena demikian concern lagi mendesak, maka masyarakat perlu mendapat inisiasi dan
advokasi dari lembaga keuangan Negara dan sumber informasi yang tepat! Oleh
karena itu tema yang yang diangkat untuk
seminar ini adalah: Partisipasi Masyarakat Dalam Investasi Dan Pasar Modal, dianggap menjawab kebutuhan tersebut.
Ggr 3: Suasana Seminar
Dalam
seminar nasional tersebut, kedua narasumber mempertegas perubahan ekonomi dan
pesatnya peluang-peluang bisnis secara global dan lokal dan peran kebijakan
moneter (keuangan) pemerintah Indonesia dan kehadiran Bursa Efek Indonesia dalam
konstelasi perekonomian nasional.
Keduanya
memberikan pencerahan dan membuka wawasan kepada publik di kota Larantuka dalam
perspektif penananaman modal dan saham publik secara gamblang dan mudah
dimengerti oleh masyarakat. Disamping itu kedua tokoh Nasional ini menawarkan
kepada masyarakat di Flores Timur banyak kemudahan dalam kebijakan-kebijakan
pemerintah yang aman (legal) bagi investasi masyarakat serempak menunjukkan kelemahan-kelemahan
praktek usaha ilegal yang menjerumuskan orang NTT khususnya masyarakat di
Flores Timur.
Ggr 4: Suasana seminar
Tawaran yang menggiurkan itu seringkali menjerumuskan masyarakat ke dalam pusaran penderitaan karena gagal mengantisipasi praktek-praktek jasa keuangan ilegal. Oleh karena itu aparatur Negara dan masyarakat sipil perlu dibekali dengan pemahamannya dengan pengetahuan yang benar secara komprehensip tentang praktek-praktek keuangan secara legal dan berdaya guna.
Tawaran yang menggiurkan itu seringkali menjerumuskan masyarakat ke dalam pusaran penderitaan karena gagal mengantisipasi praktek-praktek jasa keuangan ilegal. Oleh karena itu aparatur Negara dan masyarakat sipil perlu dibekali dengan pemahamannya dengan pengetahuan yang benar secara komprehensip tentang praktek-praktek keuangan secara legal dan berdaya guna.
Wawasan
keuangan secara makro dan mikro perlu mendapat tempat yang tepat di kalangan
stakeholder yang secara langsung maupun tidak langsung bersentuhan dengan
kebijakan keuangan. Praktek keuangan yang menarik dana masyarakat di Flores
Timur dengan iming-iming bunga tinggi adalah gejala dari gagalnya regulasi
praktek ekonomi makro di wilayah pinggiran Indonesia. Seminar ini telah menjadi
salah satu solusi untuk mengantisipasi permasalahn tersebut. Inilah substansi
seminar yang sesungguhnya.
Gbr 5: foto bersama Bapak Nicky Hogan sehari sesudah seminar. Santai!
Pada
seminar itu Bapak Melchias Markus Mekeng, menyampaikan niatnya untuk membuka
Galeri Bursa Efek di kota Larantuka, seraya menyebut dua lembaga perguruan
tinggi di Larantuka, yakni STIPAS Reinha Larantuka dan Intitut Keguruan Dan
Teknologi Larantuka (IKTL) sebagai tempat yang tampan untuk rencana ini.
Sedianya tempat ini akan menjadi focus survey sesudah Pemilukada di NTT, pada
15 Februari 2017. Semoga!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar