Mgr Frans Kopong
Kung Pr: Belajar pada Tuan Ma dan kekayaan tradisi Ketua YAPERTHEL :
Pemimpin diuji lewat kinerja kerja
Foto:
dari kiri ke kanan: Sr.Rosalini CIJ, Sr.Elvarina CIJ, Sr.Carola CIJ,
Bapak Uskup Mgr. Frans Kopong Kung Pr, Kakan Kemenag Kab. Flores Timur
Petrus Pedo Beke, S.Ag, Sr. Romualda CIJ, Sr. Hilaria CIJ, Rm.Dr
Georgius Lolan Pr, Sr Cacilia CIJ.
Hampir bersamaan dan
tidak terpaut jauh waktunya, telah dilaksanakan pergantian dua pucuk pimpinan
di lingkungan Yayasan Pergurun Tinggi Hendricus Leven (YAPERTHEL) di Larantuka -
Flores Timur. Pertama, pergantian dan serah terima jabatan ketua
YAPERTHEL, dari ketua lama, Benedikta Y. Kebingin, S.Pd.,Lic
(Suster Ivonny CIJ) kepada ketua baru, Bulet Maria Laetisia, S.Pd. (Suster
Rosalini CIJ), yang berlangsung di Aula STP Reinha Larantuka (24/11/2015).
Kedua, serah terima jabatan ketua STP Reinha Larantuka di Aula STP Reinha Larantuka (5/12/2015), dari
ketua lama, Maria Goreti Leto Weking, S. Fil. M.Th.(Suster Elvarina CIJ) kepada
Hermina Bhoki, S. Fil. M.Pd. (Suster Carola CIJ)

Foto: Ketua YAPERTHEL, Sr. Rosalini CIJ
Pergantian ketua STP
Reinha Larantuka dihadiri Yang Mulia Uskup Larantuka, Frans Kopong Kung
Pr. juga selaku Dewan Pembina Yayasan YAPERTHEL, Kepala Kantor Kementerian Agama RI
Kabupaten Flores Timur Petrus Pedo Beke S. Ag, Kepala Seksi Pendidikan Agama Katolik, Martinus Tupen Payon, S.Ag.
ketua YAPERTHEL, Suster
Rosalini CIJ, Sekretaris YAPERTHEL, Sofia Peridi Babe, M. Pd (Suster Caecilia
CIJ), dosen dan moderator sebagai saksi rohani, yakni Romo Dr. Georgius Lolan, Pr.
Dalam surat keputusan ketua YAPERTHEL dibacakan bahwa pergantian kepemimpinan di STP Reinha Larantuka itu, mengingat adanya regulasi baru pemerintah terhadap jabatan akademik seorang ketua sekolah. Hal tersebut tidak dapat dipenuhi oleh ketua sekolah yang lama karena beliau adalah seorang PNS aktif, yang tidak dapat diproses untuk memperoleh jabatan akademik.
Mengutip Thomas Gordon,
dalam bukunya ‘menjadi pemimpin efektif’, ketua YAPERTHEL dalam awal
sambutannya memberi tips kepada ketua sekolah yang baru. katanya, “Menjadi
pemimpin jaman ini bukanlah pekerjaan yang sederhana, ketika seseorang menjadi
pemimpin dia tidak otomatis menjadi pemimpin”.
Lanjut suster Rosalini
CIJ, seorang pemimpin akan berhadapan dengan type orang yang dia pimpin. Ada type orang yang segera menerima dan loyal,
ada yang samar-samar dan secara terang menolak, ada yang takut, ada yang
terbuka, ada yang tertutup, adapula yang senang melapor dan senang mengawasi
dari jauh.
Jika suster ketua
YAPERTHEL mengutip Thomas Gordon, menurutnya - bukan berarti dia hendak
menakuti seorang pemimpin, melainkan mereka yang menerima kepemimpinan itu -
dimana saja akan bertemu dengan sesamanya. Penuh optimis, ketua yayasan ini memastikan
kepada suster Carola CIJ, bahwa dia akan bertemu saudara-saudara yang
baik dan loyal. Kepada semua sivitas akademika STP Reinha Larantuka,
suster Rosalini CIJ mengingatkan tugas STP ke depan, bukan hanya melayani
sesama tetapi Tuhan sendiri. “Terimalah dia sebagai pribadi, bekerjasamalah
saling menghormati mendukung untuk mengembangkan STP ini sebagai pendidik. Bekerja
sama untuk mendidik calon katekis dan agen pastoral yang akan diutus” himbau
ketua yayasan.
foto: Ketua baru (Sr. Carola CIJ) mengangkat sumpah jabatan dihadapan romo dan saksi
Bapak Uskup dalam
sambutannya, dalam serah terima ketua sekolah mengingatkan kembali sivitas
akademik STP Reinha Larantuka, supaya senantiasa mengingat dan menghidupi spiritualitas
yang menjadi pelindung sekolah ini, "Sekolah ini hadir di kota Larantuka, bukan satu kebetulan dan rekayasa pihak manapun. Sekolah ini
adalah hadiah dari lima abad Tuan Ma. Yakni, Saat Gereja lokal merayakan
lima abad itu artinya suatu mujizat”, terang Mgr. Frans Kopong Kung Pr.
Civitas STP Reinha
Larantuka, dihimbau Bapak Uskup agar memiliki pengetahuan dan pemahaman tradisi Gereja
lokal, tradisi rohani, tradisi tradisonal Gerela lokal tempat STP ini lahir. Karena
menurut Bapak Uskup, Gereja lokal memiliki kekayaan yang luar biasa dari
tradisi Tuan Ma. Tradisi ini telah mempengaruhi formasi kehidupan Gereja lokal.
Sebagai pemimpin Gereja
Lokal, Mgr Frans Kopong Kung Pr, menghimbai kepada semua keluarga besar STP Reinha Larantuka, agar memaknai
sejarah tradisi Gereja lokal secara mendalam. Menurut Bapak Uskup, "Guru utama kita adalah Yesus
Kristus. Guru besar ini tidak punya sekolah yang megah,
tidak punyai fasilitas, tapi tiga tahun Ia menyiapkan orang-orang yang semuanya
adalah para nelayan". Dalam kaitan dengan pelayanan pastoral di STP Reinha Larantuka, Bapak Uskup menggarisbawahi, "Pendidikan bagi kita adalah pengalaman ada bersama Dia
belajar bersama Dia dibentuk oleh Dia sebagai tokoh utama”, terang Bapak Uskup
Larantuka.
Masa kepemimpinan Sr Carola CIJ adalah 2015-2019. YAPERTHEL yang
dikelolah oleh para suster Conggregatio
Imitation Jesu atau CIJ – meliputi tiga perguruan tinggi, yakni Sekolah
Tinggi Pastoral (STP) Reinha Larantuka, Institut Keguruan dan Teknologi
Larantuka (IKTL), Universitas Terbuka (UT) Pokja Waibalun - Flores Timur (KMK).